Kalau berbicara tentang bahan bangunan, maka keramik akan selalu disebutkan karena merupakan salah satu bahan terpenting dalam membangun rumah atau bangunan lainnya. Namun, ada bahan lain yang bisa digunakan sebagai pengganti keramik.
Bahan tersebut adalah marmer, sebuah batu alam yang terbentuk karena melalui proses yang cukup panjang. Batu alam yang satu ini memiliki keindahan yang bisa membuat desain suatu ruangan terlihat lebih bagus. Lalu, Anda lebih memilih keramik atau marmer? Pentingnya mengetahui perbedaan keramik dan marmer yang harus anda ketahui:
1. Proses Pembentukkan
Perbedaan marmer dan keramik pertama yang harus anda ketahui adalah proses pembentukannya. Kedua bahan bangunan ini memang melalui proses yang sangat jauh berbeda. Kalau keramik melalui proses yang disengaja oleh manusia, sedangkan marmer melalui proses alamiah sehingga dikatakan juga sebagai batu alam.
Keramik terbuat dari tanah liat yang dibakar pada suhu mencapai 1300°C. Pembakaran pada suhu yang sangat tinggi ini membuat tanah liat menjadi lebih kuat dan keras. Hal inilah yang membuat keramik sangat kuat sehingga cukup sulit dipecahkan.
Kalau keramik saja sudah cukup kuat, maka batu marmer akan lebih kuat lagi karena telah mengalami tekanan dan suhu yang cukup tinggi di dalam pegunungan. Batu marmer sebenarnya adalah perubahan dari batu kapur yang telah terkena suhu yang sangat tinggi dan menjadi dingin.
Proses pembentukan keramik dan batu marmer memang sangat jauh berbeda sehingga akan menghasilkan sifat yang berbeda pula. Hal ini akan mempengaruhi penampilan dari keramik ataupun batu marmer.
2. Perbedaan Komposisi Bahan
Beda marmer dan keramik selanjutnya yang harus anda perhatikan adalah komposisi dari kedua bahan ini. Seperti proses pembentukannya yang berbeda, tentu saja komposisi bahan pada keramik ataupun marmer juga jauh berbeda.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau bahan utama untuk membuat keramik adalah tanah liat yang pada akhirnya melalui proses pemanasan pada suhu yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, keramik juga mengandung feldspar, kwarsa, ball clay, hingga air.
Feldspar merupakan kerak bumi yang terbentuk dari magma yang telah membeku. Biasanya feldspar digunakan dalam pembuatan keramik untuk membentuk corak pada keramik yang dihasilkan. Kwarsa juga merupakan kerak bumi. Namun, memiliki warna yang lebih putih dan sedikit transparan dibandingkan feldspar.
Kalau feldspar dan kwarsa bisa dibilang sebagai kerak bumi yang sempurna, maka ball clay adalah kerak bumi yang tidak sempurna sehingga masih terlihat seperti tanah. Fungsi dari ball clay adalah untuk membuat keramik semakin kokoh.
Sedangkan batu marmer tersusun atas senyawa dolomit, hematit, dan kalsit. Dolomit merupakan mineral karbonat yang tersusun atas magnesium. Dengan adanya kandungan dolomit, tidak heran batu marmer juga bisa digunakan sebagai pupuk karena dolomit memang sering digunakan sebagai pupuk.
Hematit juga sering dibilang sebagai badar besi karena memang mengandung mineral besi yang membuat batu marmer tampak seperti kristal dan kuat. Biasanya, hematit memiliki warna hitam hingga abu-abu. Sedangkan kalsit merupakan mineral yang tersusun atas kalsium karbonat. Perpaduan antara hematit dan kalsit yang akhirnya membuat batu marmer sangat sulit untuk dihancurkan.
3. Karakteristik Fisik Keramik vs Marmer
Karakter fisik antara keramik dan marmer juga berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap pondasi bangunan atau desain suatu ruangan. Keramik memiliki fisik yang keras dan getas, tetapi memiliki keuletan yang rendah sehingga membuatnya cukup mudah patah. Kelebihan keramik yang lainnya adalah bisa tahan terhadap suhu cair yang sangat tinggi dan kestabilan kimia yang cukup tinggi. Dengan kelebihan tersebut, keramik sangat tahan terhadap cairan asam sehingga lebih cocok digunakan sebagai ubin kayu atau dinding di dapur.
Sedangkan batu marmer memiliki karakter fisik yang lebih keras sehingga tidak mudah rusak. Namun, batu marmer memiliki ketahanan terhadap asam yang lebih rendah. Dengan kelebihan dan kelemahan fisik tersebut, maka batu alam yang satu ini lebih cocok digunakan sebagai ubin lantai dan bahan bangunan lainnya. Namun, jauhkan dari dapur atau tempat yang mengandung cairan asam lainnya.
4. Tingkat Ketahanan Keramik vs Marmer
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau tingkat ketahanan keramik dan marmer sangat berbeda jauh. Baik keramik atapun marmer memiliki ketahanan fisik yang sama-sama keras untuk dihancurkan, tetapi keramik memiliki kekuatan fisik yang lebih rendah daripada batu marmer. Keramik akan lebih mudah hancur dibandingkan batu marmer. Namun, ada kelebihan lain dari keramik yang lebih unggul daripada batu marmer.
Batu keramik lebih tahan terhadap cairan asam, sedangkan batu marmer akan meninggalkan bekas noda dan mudah rapuh jika terkena cairan asam. Tingkat ketahanan keramik terhadap asam memang lebih kuat dibandingkan batu marmer.
5. Tampilan Keramik vs Marmer
Karena keramik dibuat oleh tangan manusia, tampilan keramik dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ada banyak keramik yang memiliki motif garis, bunga, hingga gambar tertentu. Bahkan ada tampilan keramik yang dibuat menyerupai seperti tampilan marmer.
Sedangkan batu marmer merupakan batu alam yang terbentuk secara alami sehingga anda tidak akan bisa mengubah tampilan dari batu marmer. Tampilan batu marmer lebih terbatas daripada keramik dan hal inilah yang membuat harganya lebih mahal.
Tampilan batu marmer umumnya hanyalah warna dasar dengan corak garis tipis dengan warna tertentu. Warna batu marmer juga terbatas tergantung pada saat proses pembentukannya. Karena itu, anda harus memilih batu marmer yang memang cocok dengan tema ruangan yang ingin anda bangun.
6. Perbedaan Kualitas
Dari penjelasan sebelumnya telah dikatakan beberapa perbedaan antara batu marmer dan keramik sehingga anda pasti sudah mengetahui sedikit perbedaan kualitas dari kedua bahan tersebut. Secara kualitas kekuatan, batu marmer lebih kuat dibandingkan keramik karena terbuat dari proses alami. Meski kuat, tetapi batu marmer masih bisa dibentuk dengan penggunaan alat yang tepat.
Sedangkan keramik terbuat dari proses pembakaran dari tanah liat. Meski menjadi padat dan kuat, tetapi keramik tidaklah terlalu kuat sehingga masih mudah pecah. Namun, keramik lebih tahan terhadap bahan kimia yang biasanya bersifat merusak.
Kalau dilihat dari nilai estetika, keramik tidaklah terlalu mahal karena tampilannya yang bisa disesuaikan. Sedangkan batu marmer lebih estetika karena memang terbentuk dari secara alami.
7. Penggunaan Keramik vs Marmer
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok dalam penggunaan keramik ataupun marmer. Baik keramik ataupun marmer bisa digunakan sebagai ubin lantai, dinding, ataupun meja dapur. Namun, kegunaan batu marmer lebih banyak sebagai dasar konstruksi, batu hias, pembuatan berbagai furniture, dan masih banyak lagi.
Itulah perbedaan antara keramik dan marmer yang harus anda ketahui. Baik keramik ataupun marmer memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Anda dapat melihat jenis marmer terbaik di MM Galleri. Dengan beberapa motif dan jenis yang disesuaikan kebutuhan untuk interior maupun eksterior bangunan.